Jumat, 11 Mei 2012

Hargailah Ibumu

PENGORBANAN SEORANG IBU

DI SEBUAH KERAJAAN, hiduplah seorang ibu dan anak laki-laki satu-satunya, sementara suaminya telah lama meninggal karena sakit.
Anak laki-laki itu sayangNya mempunyai perilaku buruk, tukang bikin onar, melalkukan berbagai keriminal dan semacamnya, Sang ibu beberapa kali menasehati agar anaknya tidak melakukan berbgai hal buruk lagi namun sayang semua itu tidak di dengarkan sampai suatu saat, si anak melakukan perampokan dan membunuh secara sadis.
         Masyarakat yang sudah geram dengan tingkahnya segera menangkapnya dan menyerahkan pada sang raja untuk di beri hukuman, setelah berbagai pertimbangan dan laporan dari masyarakat, akhirnya di putuskan si anak akan di hukum mati.
           Mendengar anakNya akan di hukum mati, sang ibu langsung menemui sang raja, walau seburuk apapun kelakuan anaknya kasi sayang tidak pernah hilan, di hadapan raja. sang ibu bersimpuh san bersujud memohon demikian pengampunan.
           Raja kasian atau iba kepada ibu itu. namun kesalahan anak sang Ibu sudah terlalu besar. Oleh karna itu dengan meminta maaf kepada ibu itu tetap akan di hukum mati besok pagi, tepat pada saat lonceng kerajaan pertama kali berbunyi.
           Ke'esokan Pagi, semua orang sudah berkumpul di lapangan untuk menyaksikan jalan hukuman mati. mereka hanya tingagal menunggu lonceng kerajaan dibunyikan.namun aneh, sudah lewat beberapa menit dari waktu seharusnya, tetapi lonceng tidak juga berbunyi. Oleh karna itu, raja dan beberapa orang segera memeriksa mengapa lonceng tidak juga berbunyi...? Petugas yang seharusnya membunyuikan lonceng juga merasa heran, Ia sudah menarik tali konceng beberapa kali namun tidak ada suaraNyaring yang keluar Raja kemudian memerintahkan seseorang untuk naik memeriksalonceng. belum juga lonceng di periksa, tiba-tiba dari tali lonceng mengalir darah segar dan ketika di periksa ternyata darah itu bersal dari ibu si terhukum mati. ia mengikatkan diri di bandul lonceng sehingga ketika tali ditarik kepalahnyalah yang akan menghantam dinding lonceng.
        Ia melalukan itu semua sebagai upaya terakhir untuk menyelamatkan anaknya, dan walaupun hanya beberapa menit.  Sanga anak meraung-raung menangis dan menyesali semua perbuatanya, Ia menyadari besarnya kasi sayang Ibunya, walaupun ia sering berbuat jahat.

Hari itu tidak ada seorangpun yang tidak meneteskan air mata...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar